Selasa, 27 Januari 2015

"Membangun Jiwa Kepemimpinan Sejati Dari Sudut Kekristenan"

“Membangun Jiwa Kepemimpinan Sejati Dari Sudut Kekristenan”
Oleh : Joki Manaek Manalu (11. 2623)
Mahasiswa STT HKBP Pematangsiantar

Meneladani Kepemimpinan Paulus, Part.1 :"Kepercayaan Adalah Dasar Pertama Kepemimpinan"



Prinsip pertama untuk menjadi seorang pemimpin,haruslah dapat dpercaya. Paulus yang diangap sebagai penjahat kelas KAKAP oleh Pax Romana/Tentara Kekaisaran Romawi karena dituduh sebagai pemicu huru-hara di Yerusalem, yang membuat Paulus harus menghadap Gubernur Felix, Festus, dan Raja Agripa. Namun Paulus mampu mendapat kepercayaan besar dari Yulius (Kepala tentara yang membawa Paulus dalam perjalanan menuju Roma), karena selama dalam perjalanan di kapal, Paulus mampu menunjukkan bahwa dirinya dapat dipercaya dan memiliki integritas dengan sifat yang ramah dan saleh.

Dalam membangun kepercayaan, disaat orang lain diyakinkan bahwa si A akan melakukan apapun dalam batas kewenangan demi kebaikan, dan bukan untuk merugikan orang lain, maka si A akan dipercaya banyak orang. Paulus lebih banyak memupuk rasa percaya terhadap orang disekitarnya untuk memperkuat wibawa kepemimpinannya selama pelayarannya menuju Roma bersama Yulius.

 Meneladani Kepemimpinan Paulus, Part.2 : "Berani Mengambil Inisiatif, Adalah Dasar Prinsip Dasar Kedua Dari Kepemimpinan Sejati"

Dalam Perjalanan Paulus Sebagai tahanan, rombongan kapal yang dinaiki Paulus bersama para tentara romawi banyak mengalami tantangan yang mengganggu pelayaran mereka menuju penjara di Roma. Paulus dalam hal ini HANYA seorang tahanan dengan statu kelas KAKAP, tetapi karena kondisi yang mengancam keselamatan mereka bersama, Paulus dengan berani memperingatkan para tentara Romawi dan nahkoda kapal untuk berlayar dengan kondisi cuaca yang tidak baik, karena menyangkut keselamatan mereka semua. Namun, mereka semua tidak mendengarkan Paulus. Akhirnya dalam pelayaran, mereka mendapat banyak kesukaran karena kondisi cuaca yang tidak baik, hingga akhirnya mereka mengurangi beban kapal dengan membuang barang-barang yang ke laut (baca: Kis. 27). Apa yang bisa kita lihat dari peristiwa ini? dengan melihat status Paulus yang hanya seorang tahanan, namun dia berani mengambil INISIATIF untuk mengingatkan orang-orang yang berada di dalam kapal akan bahaya yang akan mereka hadapi. 
Kepemimpinan sejati harus muncul ditengan kondisi yang Krisis untuk mengambil inisiatif seperti yang dilakukan Paulus. meski kita kecil ditengah suatu komunitas, perusahaan, organisasi, bahkan hanya anggota jemaat biasa, tidak mempunya jabatan apapun, tetapi kita harus mampu memiliki jiwa kepemimpinan denga berani angkat bicara (berinisiatif) dan memberikan solusi disaat krisis atau masalah dihadapi suatu komunitas, perusahaan, organisasi, bahkan di gereja sekalipun. Mari meneladani Kepemimpinan Paulus


Note : Tunggu Tulisan Saya Selanjutnya “Meneladani Kepemimpinan Paulus” Part. 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Membangun Jiwa Kepemimpinan Sejati Dari Sudut Kekristenan"

“Membangun Jiwa Kepemimpinan Sejati Dari Sudut Kekristenan” Oleh : Joki Manaek Manalu (11. 2623) Mahasiswa STT HKBP Pematangsiantar ...